Sejarah Kemenangan Tim Indonesia pada Thomas Cup
Sejarah Manis Indonesia di Thomas Cup

Indonesia merupakan salah satu negara langganan Thomas Cup bahkan dengan perolehan trofi terbanyak hingga 13 gelar juara pernah dibawa pulang oleh Indonesia.

Hal ini menjadikan Indoneisa sebagai salah satu negara tersukses di Piala Thomas.

Piala Bergengsi Thomas dan Uber Cup

Piala Bergengsi Thomas dan Uber Cup

Piala Thomas sendiri merupakan even bagi kejuaraan dunia badminton bergu putra yang akan diselenggaraan bersamaan dengan even beregu putri yang disebut dengan Uber Cup.

Pada Piala Thomas dan Uber 2021 ini akan diselenggarakan di Aarhus, Denmark meski sempat tertunda namun akhirnya kejuaraan bergengsi ini jadi dilangsungkan dalam waktu dekat ini.

Pengumuman mengenai daftar regu pun sudah dilakukan dan Indonesia pun dianggap memiliki peluang tinggi untuk memenangkan ajang ini.

Ajang Thomas Cup sendiri pertama kali dicetuskan oleh Sir George Alan Thomas yang juga merupakan seorang atlet bulu tangkis asal Inggris. Beliau berhasil mengumpukkan 21 gelar pada ajang All England yang mulai dari tahun 1906 hingga 1928.

Ide tentang kejuaraan dunia khusus regu putra ini baru diwujudkan dengan adanya Piala Thomas yang diselenggarakan pada tahun 1949 meski ide ini sudah muncul sejak tahun 1939.

Indonesia Langganan Juara Thomas Cup

Indonesia Langganan Juara Thomas Cup

Indonesia baru terjun ke ajang Piala Thomas pada tahun 1958 melalui kualifikasi pada zona Australia. Meski pertama kali terjun dalam ajang ini, tapi di luar dugaan banyak orang debut indonesia langsung berhasil membawa pulang piala.

Piala Thomas berhasil dibawa pulang oleh beberapa atlet andalan Merah Putih seperti Ferry Sonneville dan Tan Joe Hok.

Indonesia sendiri sukses menghentikan dominasi tiga kali juara bertahan yang dipegang oleh Malaya melalui pertandingan final dengan skor 6-3 dengan raihan Sonneville dan Joe Hok juga mampu memberikan 2 poin pada kemenangan di sekotor tunggal.

Sedangkan dua poin lagi diperoleh oleh atlet tunggal Eddy Yusuf dan juga wail ganda putra yakni Tan King Gwan/Njoo Kiem Bie. Selain itu Indonesia juga mampu merebut tiga gelar juara beruntun pada piala Thomas hingga tahun 1964.

Karena pada tahun 1967 trofi piala Thomas jatuh pada tangan Malaysia yang kini menjadi salah satu pesaing berat Indonesia.

Namun kedigdayaan Indonesia kembali pada tahun 1970 hingga 1979 yang mampu membawa tim Merah Putih tampil mendominasi melalui generasi Rudy Hartanto, Liem Swie King dan lainnya.

Pada masa tersebut Indonesia seolah tidak memiliki lawan sepadan sehingga membuat tim Merah Putih berjaya sendiri. Namun pada tahun 1982 Piala Thomas, Indonesia mulai bertemu dengan lawan terberatnya.

Lawan ini berasal dari kontingen China yang berhasil masuk dalam perebutan gelar juara meski masih merupakan pendatang dalam kejuaraan tersebut. Bahkan China berhasil masuk hingga ke partai final.

Indonesia pun tidak boleh memandang sebelah mata lawan setelah harus mengakui kekalahannya melawan China pada laga puncak dengan hasil tipis yakni 4-5.

Setelah mengalami kekalahan yang cukup pahit, Indonesia pun masih mampu membawa pulang trofi Thomas Cup pada tahun 1984. Namun era keemasan 1970 hingga 1979 tidak pernah kembali seutuhnya pada tim skuad Merah Putih.

Meski akhirnya Indonesia kembali mendominasi dan tampil perkasa pada ajang Piala Thomas 1994 melalui pemain kunci seperti Hariyanto Arbi pada tunggal putra. Dan Ricky Subagja/Rexy Mainaky pada regu ganda putra.

Bersama mereka Indonesia bahkan berhasil meraih 5 gelar juara secar beruntun dari tahun 1994 hingga 2002 di tangan pemain yang menjadi tulang punggun Indonesia kala itu.

Siapa lagi jika bukan Taufik Hidayat dan Hendrawan pada tunggal putra yang menjadi kemenangan terakhir bagi Indonesia pada piala Thomas. Karena era kejayaan Piala Thomas harus berakhir padamasa itu,

Dan hingga kini Indonesia belum mampu membawa pulang trofi kebanggaan tersebut meski memiliki banyak atlet muda berbakat.

Sejak terakhir kali mampu menjadi pemenang piala Thomas pada tahun 2002, hingga kini prestasi Indonesia hanya mampu memperoleh gelar runner up dua kali pada Piala Thomas 2010 yang harus kalah dari China dengan skor 0-3.

Lalu sejarah pun berulang ketika berada di partai puncak Piala Thomas tahun 2016 melawan Denmark dengan hasil 2-3.

Sejarah Kemenangan Tim Indonesia pada Thomas Cup

Sejarah Kemenangan Tim Indonesia pada Thomas Cup

Sejak pertama kali terjun dalam ajang piala Thomas, tercatat Indonesia sudah tiga belas kali membawa pulang trofi bergengsi tersebut. Dan berikut ini adalah catatan kemenangan Indoensia pada piala Thomas :

Thomas Cup 1958: INDONESIA vs MALAYA (6-3) 

Thomas Cup 1961: INDONESIA vs THAILAND (6-3) 

Thomas Cup 1964: INDONESIA vs DENMARK (5-4) 

Thomas Cup 1967: MALAYSIA vs INDONESIA (6-3) 

Thomas Cup 1970: INDONESIA vs MALAYSIA (7-2) 

Thomas Cup 1973: INDONESIA vs DENMARK (8-1)

Thomas Cup 1976: INDONESIA vs MALAYSIA (9-0) 

Thomas Cup 1979: INDONESIA vs DENMARK (9-0)

Thomas Cup 1984: INDONESIA vs CINA (3-2)

Thomas Cup 1994: INDONESIA vs MALAYSIA (3-0) 

Thomas Cup 1996: INDONESIA vs DENMARK (5-0) 

Thomas Cup 1998: INDONESIA vs MALAYSIA (3-2) 

Thomas Cup 2000: INDONESIA vs CINA (3-0) 

Thomas Cup 2002: INDONESIA vs MALAYSIA (3-2)

Untuk gelaran Thomas Cup 2021 mendatang di atas kertas Indonesia lebih unggul sebab memiliki jajaran pemain dengan peringkat 10 besar dunia. Apalagi Indonesia memiliki dua ganda putra terbaik yang pastinya menjadi tulang punggung Indonesia.

Selain itu ada beberapa pemain tunggal putra yang juga tidak boleh dipandang sebelah mata karena juga masuk ke dalam daftar 10 besar pemain terbaik dunia.

Dengan fakta ini, Indonesia menjadi salah satu kandidat terkuat pemilik trofi Thomas Cup.