Tokoh sepak bola yang menonjol di tiap generasi sepertinya akan selalu ada, baik itu dari sisi pemain ataupun pelatih sepak bola. Namun, tentu saja dari deretan sosok-sosok tersebut tidak banyak yang pada akhirnya akan dikenang sepanjang masa.
Karir yang mereka lalui pastinya telah terlewati beberapa atau bahkan puluhan tahun yang silam, akan tetapi generasi selanjutnya masih akan selalu mendengar dan mengetahui nama dan siapa mereka.
Deretan Tokoh Sepak Bola yang Abadi
Sederet tokoh sepak bola yang akan selalu dikenang bukan melulu dikarenakan prestasi atau kepiawaiannya semata. Di sisi lain, sumbangsih yang telah dilakukan mereka mampu memberikan nilai yang lebih universal dibanding material yang terbatas.
Deretan nama diabadikan dalam berbagai bentuk yang didalamnya penuh dengan rasa hormat seperti nama stadion, penghargaan, dan bentuk lainnya.
1. Abadi di Stadion
Salah satu bentuk penghormatan terhadap seorang tokoh olahraga sepak bola adalah menamakan sebuah stadion dengan nama sosok tokoh tersebut. Beberapa nama yang telah diabadikan diantaranya:
a. Giuseppe Meazza
Pemain legenda berkebangsaan Italia ini namanya digunakan sebagai nama stadion yang menjadi basecamp klub papan atas Seri A italia yakni Inter (Internazionale) dan AC Milan.
Sosok Meazza sendiri merupakan pemain yang berposisikan penyerang dengan rentang waktu berkarir di antara tahun 1927 sampai tahun 1947. Tokoh yang satu ini begitu sangat dihormati, baik oleh fans Inter maupun Milan.
Meazza membela Inter sekitar 13 musim, adapun membela Milan sekitar 2 musim. Prestasinya tidak hanya sebatas menghantarkan Inter meraih 4 trofi, tetapi juga mengantarkan Italia untuk merengkuh piala dunia sebanyak 2 kali berturut-turut di tahun 1934 dan juga 1938.
b. Johan Cruyff
Beralih ke negeri kincir angin, akan kita jumpai sebuah stadion milik klub Ajax Amsterdam yang bernama Johan Cruyff Arena. Nama tersebut diambil dari seorang atlet sepak bola Belanda yang sangat legendaris.
Sebagai pemain, beliau merupakan produk asli binaan Ajax dan mampu memberikan Ajax sekitar 18 trofi diantaranya adalah 3 trofi juara liga Champions sebanyak 3 kali.
Bagi negaranya, sosok tersebut berhasil mempersembahkan 2 kali runner-up piala dunia hingga ia dan tim Belanda di masa tersebut mendapat julukan raja tanpa mahkota.
c. Santiago Bernabeu
Stadion milik klub Real Madrid menggunakan nama tokoh pemain sepak bola asal Spanyol ini dikarenakan keberadaan sosok legenda yang dimilikinya. Kiprahnya adalah bersama Madrid di antara tahun 1911 hingga tahun 1928.
Sejatinya catatan mengenai sosok Bernabeu ini terbilang minim dikarenakan rentang waktunya yang begitu silam. Real Madrid secara resmi mencatat bahwa catatan gol Bernabeu mencapai 68 gol dari 79 kali bermain di semua ajang pada saat itu.
Setelah pensiun dan menjadi jajaran direksi, pada akhirnya ia menjadi Presiden Madrid dari tahun 1943 sampai tahun 1978 dimana pada saat kepemimpinannya Madrid menjelma menjadi raksasa Spanyol hingga saat ini.
2. Abadi dalam Penghargaan
Beberapa penghargaan yang diberikan kepada insan sepak bola dunia beberapa diantaranya menggunakan nama dari beberapa tokoh sepak bola terdahulu. Nama-nama tersebut antara lain:
a. Ferenc Puskas
Puskas merupakan penyerang berkebangsaan Hungaria yang begitu tajam dan subur. Sederet prestasi ditorehnya bersama klubnya yakni Real Madrid.
Selain itu, berkat dia juga Hungaria mampu mencapai Final Piala Dunia 1954 dan merupakan prestasi terbaik negaranya hingga saat ini. Nama tokoh sepak bola yang satu ini digunakan sebagai penghargaan gol tebaik yang diberikan setiap tahun.
b. Lev Yashin
Jika nama tokoh legendaris sebelumnya digunakan untuk penghargaan gol terbaik, maka nama Lev Yashin sejak 2019 digunakan untuk penghargaan kiper terbaik di tiap tahunnya.
Yasin sendiri merupakan kiper berkebangsaan Rusia (dahulu Uni Soviet) dan dianggap sebagai kiper terbaik sepanjang masa. Dia jugalah yang memberikan terobosan baru terhadap perubahan pada gaya seorang kiper dalam berlaga.
Secara prestasi, Yashin mampu memberikan trofi kepada klubnya yakni Dynamo Moscow sebanyak 8 trofi. Dia juga ikut membawa Uni Soviet menjuarai Piala Eropa di tahun 1960 serta runner-up di tahun 1964.
3. Abadi dalam Bidang Lain
Bentuk pengabadian lainnya seorang tokoh sepak bola yang legendaris adalah penggunaan nama untuk kiprah yang telah dilakukan, seperti:
a. Panenka
Ini adalah penghargaan atas sebuah teknik dalam tendangan penalti yang dilakukan Panenka. Nama tersebut diambil dari nama pemain Cekoslovakia di era tahun 1967 hingga tahun 1993 yaitu Antonin Panenka.
Pemain tersebut secara prestasi biasa-biasa saja, namun yang membuat namanya diabadikan adalah momen ketika ia akan melakukan tendangan penalti yang maha penting tatkala negaranya melawan Jerman.
Apa yang dilakukannya saat itu sungguh diluar perkiraan semua orang terhadap pemain yang akan melakukan tendangan penalti. Lazimnya seorang pemain akan menendang penalti secara keras dengan arah yang sekiranya sulit dijangkau kiper.
Akan tetapi yang dilakukan Panenka adalah hanya menendang pelan bola tersebut dengan sedikit men-cip (mengangkat bola secara pelan dengan ujung kaki) dan bola masuk ke gawang secara melengkung dan pelan namun kiper terkecoh.
b. HansWeisweiler
Adapun di Jerman, seorang tokoh olahraga sepak bola nan legendaris yakni HansWeisweiler diabadikan namanya lewat sebuah akademi kepelatihan yang terpusat dengan nama Akademi Hennes-Weisweiler.
Sosok tersebut dapat dikatakan sebagai sosok yang melakukan terobosan baru dalam hal dasar kepelatihan modern saat ini.
Awalnya apa yang dilakukan semata-mata hanya berpengaruh hanya di Jerman, tetapi setelah beberapa waktu konsep-konsepnya mulai mewarnai pola kepelatihan di Liga sepak bola Eropa dari level klub dan juga negara.
Deretan nama tokoh sepak bola legendaris di atas jelas bukannya tanpa alasan tetap melegenda hingga saat. Hanya kiprah penuh dedikasi dan kesungguhan lah yang mampu menjadikan namanya abadi sepanjang masa. Bravo!