5 Klub Sepakbola Indonesia dengan Suporter Paling Fanatik

Sepakbola adalah olahraga yang paling populer di Dunia, termasuk juga di Indonesia. Meskipun sepakbola Indonesia bisa dibilang masih rendah kualitasnya namun terkenal dengan antusias suporter yang fanatik. Bahkan klub sepakbola Indonesia memiliki suporter yang loyal dan fanatik.

Sama halnya dengan klub sepakbola besar di Eropa, di Indonesia terdapat beberapa klub yang memilki basis suporter sangat banyak. Para suporter ini terkenal akan kecintaan dan loyalitas pada klub kesayangannya sangat tinggi. Siapa saja kah klub lokal dengan pendukung yang fanatik tersebut?

1. Arema Malang

Arema Malang

Arema Malang atau sekarang disebut Arema FC adalah klub sepakbola berasal dari Malang, Jawa Timur. Klub ini memiliki suporter dengan nama Aremania yang terkenal sangat loyal dan bisa dibilang fanatik.

Nama Arema muncul karena dianggap bisa mempersatukan pendukung Arema. Secara psikologis, para pengikut merasa bersatu karena kesamaan mendasar antara Arema dan Aremania.

Tidak seperti yang lain, Aremania lahir dan ditakdirkan tidak sebagai sebuah organisasi, tetapi sebagai sekelompok penggemar yang mencintai klub. Menariknya, tidak seperti suporter klub bola lainnya, Aremania tdak memiliki ketua umum.

Aremania saat ini memiliki sekitar lebih dari 50.000 basis suporter di Jawa Timur, dan juga di seluruh wilayah Indonesia. Karena begitu loyalnya terhadap Arema, suporter ini siap membuka beberapa bisnis penjualan merchandise klub untuk menambah biaya operasional klub.

Sedangkan markas Aremania saat ini berada di wilayah sekitar Stadion Kanjuruan, Malang. Pendukung klub Arema ini memiliki rivalitas yang sangat tinggi dengan suporter salah satu klub sepakbola Indonesia, yakni Bonek yang merupakan pendukung Persebaya.

2. Persija Jakarta

Persija Jakarta

The Jakmania adalah sebutan untuk suporter Persija, suporter ini juga terkenal sangat fanatik dalam mendukung klub kebanggaanya. Jakmania lahir pada 19 Desember 1997. Saat itu sedang berlangsung Liga Indonesia (Ligana) IV.

Ide pembentukan The Jakmania datang dari Diza Rasyid Ali, manajer Persija saat itu. Setelah menyampaikan gagasan-gagasan kepada para pendukung Persija saat itu, seperti Ferry Indra Sharif.

Gubernur Jakarta yang juga menjabat Dewan Pembina Persija, Sutiyoso merestui pembentukan The Jakmania. Berbeda dengan Aremnia, suporter klub sepakbola Indonesia satu ini dalam kepengurusannya memiliki seorang Ketua Umum yang dipilih oleh para anggotnya.

Pada saat awal berdiriinya, seniman Gugun Gondrong yang merupakan pendukung fanatik Persija ditugaskan untuk menjadi ketua umum Jakmania. Seiring waktu, nama-nama seperti Ferry Indra

Sharif, Muhammad Larico Rangamone, dan Richard Ahmad pernah menjadi Ketum The Jakmania. Kini, tonggak kepengurusan Jakmania kembali berada di tangan Diky Soemarno.

Saat ini kantor pusat The Jakmania berlokasi di Kompleks GOR Soemantri Brodjonegoro di Kuningan, Jakarta. Sebelumnya, bertempat di markas Pusat Persija Jakarta di Stadion Menteng, Jakarta Pusat. Setelah itu, Sekretariat Jakmania pindah ke Stadion Lebak Buls sebelum pindah ke Ragunan.

Seiring waktu, The Jakmania juga memiliki pendukung khusus waanita bernama Jak Angel. Tidak perlu diragukan lagi loyalitas dan kreativitas Jakmania dalam mendukung tim Macan Kemayoran.

Setiap kali Persija bermain, Jakmania selalu memenuhi stadion. Hal ini terlihat saat Persija memainkan di Liga 1.

3. Klub Sepak Bola Indonesia Persebaya

Klub Sepak Bola Indonesia Persebaya

Berikutnya adalah Bonek. Mereka adalah suporter Persebaya Surabaya. Bonek artinya Bondo Nekat. Istilah Bonek sendiri konon berasal dari tahun 1988, saat ribuan suporter Perseya Surabaya berkumpul di Jakarta untuk menyaksikan Final Divisi 1 tahun 1987-1988.

Berbekal biaya pas-pasan, suporter Persebaya berangkat ke Jakarta dengan modal nekat (Bondo Nekat).

Bonek sering mendapat stigma buruk atas tindakan oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab di masa lalu. Tapi sekarang sekelompok pendukung yang memiliki jargon “Wani” ini sudah mulai memperbaik citra dimasyarakat dengan melakukan berbagai kegiatan sosial.

4. Persib Bandung

Persib Bandung

Persib Bandung memiliki beberapa suporter yang fanatik, namun yang paling dikenal adalah Bobotoh dan Viking. Bobotoh adalah nama suporter klub sepak bola Persib Bandung. Bobotoh yang berasal dari bahasa Sunda memiliki arti orang yang menghidupkan atau memberi semangat.

Seperti namanya, kehadiran Bobotoh mampu membuat para pemain Persib Bandung semangat. Suporter ini menjadi salah satu yang paling berpengaruh di klub sepakbola Indonesia. Bahkan, penggemar Persib Bandung ini tersebar di luar negeri.

Sedangkan Viking juga pendukung fanatik Persib Bandung. Viking didirikan pada 17 Juli 1993. Viking didirikan atas gagasan (alm) Ayi Beutik, Heru Joko, Dodi Rokhdian, Hendra Bule dan Aris. Nama Viking berasal dari sebuah bangsa yang tinggal di wilayah Skandinavia di Eropa Utara.

Suku bangsa ini dikenal tangguh, pemberani, ulet, kuat, patriotik, penakluk, pantang menyerah dan suka menjelajah. Karakter dan semangatnya mendasari diadopsinya nama Viking atas nama fanatisme suporter Persib Bandung.

Viking menjadi suporter fanatik pertama yang ikut Persib Bandung bermain tandang melawan PSIM Yogyakarta tahun 1996.

5. Persis Solo

Persis Solo

Pasoepati adalah kelompok pendukung Persis Solo yang fanatik. Pasoepati artinya Pasukan Soeporter Pelita Sejati. Pasoepati lahir pada tahun 2000. Kelahiran Pasoepati tidak terlepas dari klub sepakbola Indonesia lainnya yakni, Pelita Jaya yang bermarkas di Stadion Manahan Solo.

Pasoepati lahir dari ruh Pasukan Soeporter Sejati Pelita. Saat Pelita Jaya pindah, Pasoepati mendukung Persijatim Solo FC. Tak lama kemudian, Persijatim Solo FC pindah maskas ke Palembang dan berganti nama menjadi Sriwijaya FC.

Kemudian, Pasoepati menjadi suporter Persis Solo yang dipromosikan ke divisi utama liga Indonesia dan akhir dekenaal sebagai suporter fanatik Persis Solo hingga sekarang. Sekretariat Pasoepati terletak di Kompleks Stadion Mahanan Solo.

Dukungan para suporter kepada klub sepakbola Indonesia tentunya akan memberikan dampak yang positif. Para pemain akan lebih semangat ketika menjalani pertandingan. Selain itu dukungan yang banyak dari suporter bisa mendatangkan pemasukan klub yang banyak juga.