Dijuluki La Pulga Atomica atau si kutu atom, Lionel Messi atau Leo Messi berhasil masuk menjadi pemain sepakbola dunia terbaik dan legendaris sejajar dengan para pendahulunya Pele dan Maradona. Dibalik kehebatannya, ada kisah kelainan hormon yang mewarnai hidup Lionel Messi.
Growth Hormone Deficiency adalah kelainan hormon yang diidap Leo Messi sejak dokter mendiagnosisnya di usia 11 tahun. Penyakit kekurangan hormon pertumbuhan yang hampir mematahkan mimpi Leo Messi tidak membuat Leo kecil putus asa, Leo kecil berjuang hingga mencapai tinggi 169 cm.
Growth Hormone Deficiency (GHD)
Penyebab kekurangan hormon pertumbuhan atau Growth Hormone Deficiency adalah karena adanya kekurangan hormon pertumbuhan yang diproduksi oleh kelenjar pituitari. Namun belum diketahui pasti faktor pemicu defisiensi hormon pertumbuhan.
Sempat ditolak oleh pelatih di hari pertama sekolah dasarnya karena badannya yang terlalu kecil, Messi mengatakan masa kecilnya dalam dunia sepak bola cukup sulit karena kekurangan hormon pertumbuhan yang menyebabkan tinggi badannya tidak seperti teman-teman seusianya.
Diagnosa sedini mungkin serta penanganan dan terapi yang tepat dapat mencegah dampak buruk akibat defisiensi hormon pertumbuhan. Kelainan hormon ini dapat disembuhkan dan terjadi pada Lionel Messi. Semangatnya mampu menyembuhkan Leo kecil dari ancaman defisiensi hormon pertumbuhan.
Perjuangan Sembuh dari GHD
Dibesarkan dalam keluarga yang mencintai dunia sepak bola, sejak usia 5 tahun, Messi kecil menunjukkan minat dan kemampuannya dalam menggiring dan menaklukan bola. Kelihaian Messi berada diatas rata-rata anak seusianya.
Perjuangan Leo kecil masuk menjadi pemain sepakbola dunia tidaklah mudah. Semenjak didiagnosa mengidap kekurangan hormon pertumbuhan, Leo kecil berjuang sembuh dengan cara menyuntikkan terapi hormon di kakinya setiap malam.
Selama 3 tahun dari umur 12 tahun, Leo kecil telah terbiasa menyuntikkan terapi hormon dan tidak mengeluhkan rasa sakit akibat ratusan suntikan hormon dalam kakinya. Perjuangan Leo membuahkan hasil, La Pulga dinyatakan sembuh dan kini dapat mencapai tinggi hampir 170 cm.
Masa-masa Sulit La Pulga
Tidak hanya berjuang melawan rasa sakit akibat suntikan, Messi harus dihadapkan pada biaya yang tidak sedikit yang harus dikeluarkan keluarganya untuk terapi hormon. Sekitar 1.000 poundsterling tiap bulan biaya pengobatan hormon Lionel Messi.
Ditengah krisis yang juga menerpa negara La Pulga dan berimbas pada perekonomian keluarga, bak pucuk dicinta ulam pun tiba, saat Messi mendaftar ke Barcelona, Direktur Barcelona saat itu, Carlos Rexach tertarik pada kemampuan dan kecakapan Lionel Messi.
Barcelona kemudian memberikan penawaran kepada La Pulga untuk bergabung dengan La Masia pada tahun 2001 dan bersedia membiayai seluruh pengobatan La Pulga.
Pria kelahiran Rosario tahun 1987 itu menyetujui dan akhirnya tinggal di Spanyol bersama ayahnya. Pertama kalinya Messi bergabung dengan U-14 tim Barcelona. Selain menjalani terapi hormon, La Pulga juga menjalani perawatan otot dan tulang untuk menjaga kondisi otot dan tulang agar tetap kuat.
The Goat, Pemain Sepakbola Dunia
Selain La Pulga, Lionel Messi mendapat julukan The Goat atau Greatest of All Time. Julukan ini disematkan karena kelihaiannya menggiring dan mencetak gol selama pertandingan.
Sejak terjun di dunia Sepakbola, Messi sudah mencetak gol sebanyak 759 gol dan berhasil mendapat penghargaan bergengsi Ballon D’Or sebanyak 7 kali. Piala bola emas ini dianugerahkan kepada para pemain sepakbola terbaik dalam waktu 1 musim.
Sempat mengalami kekurangan hormon pertumbuhan yang menyebabkan tinggi Messi kecil lebih pendek dari anak-anak seusianya, tidak membuat Messi kecil rendah diri dan putus asa, meski dokter memperkirakan tinggi Lionel Messi mungkin hanya mencapai 140 cm.
Kegigihan dan semangat Messi membuahkan hasil, meski masih tergolong kecil untuk ukuran pemain sepakbola, dengan tinggi 169 cm, Messi tetap percaya diri bergabung dengan pemain sepakbola yang lain dan membuktikan kehebatan dan kemampuan dalam sepak bola hingga dijuluki sebagai The Goat.
Pribadi yang introvert dan penyayang terhadap keluarganya, bapak 3 anak ini berhasil membuktikan kemampuan terbaiknya dan kegigihan mencapai mimpinya. Pindah dari Barcelona yang telah membesarkan namanya ke selama kurang lebih 20 tahun ke Paris Saint-German (PSG) pada 2021.
Lionel Messi telah membuktikan semangat dan kegigihannya berhasil menyembuhkan dirinya dari Growth Hormone Deficiency. Selain melewati masa-masa sulit akibat kekurangan hormon yang dideritanya, Messi membuktikan dirinya layak menjadi pemain sepakbola dunia dengan 7 Ballon D’Or.