Saat ini, sudah banyak orang yang mengenal teknologi 5G meskipun belum menggunakannya. Sebuah penemuan terbaru dalam bidang kecepatan akses data yang memudahkan banyak lini kehidupan. Banyak orang menganggap bahwa dengan adanya temuan ini, kehidupan manusia di masa depan bisa berubah.

Pada dasarnya teknologi memang terus berkembang setiap saat, bahkan setiap hari ada temuan-temuan terbaru. Setiap temuan memiliki tujuan untuk memudahkan kehidupan manusia. Namun tidak jarang malah menimbulkan masalah baru yang cukup melelahkan. Banyak temuan yang kemudian malah memberikan dampak negatif bagi manusia.

Namun, teknologi yang sudah tersedia sejak 2018 di beberapa wilayah Amerika Serikat dianggap sebagai salah satu temuan terbaik. Kecepatan akses data yang lebih baik membuat transfer informasi menjadi lebih cepat. Bahkan diharapkan teknologi bisa membantu manusia mengerjakan pekerjaan sulit sekalipun yang tidak bisa dikerjakan.

Dengan harapan besar seperti ini, sebenarnya apa kelebihan dan kekurangan teknologi tersebut. Apakah banyak orang hanya mengenal teknologi 5G dari kecepatan akses data, atau malah belum sepenuhnya mengetahuinya. Karena itu, perlu Anda ketahui beberapa fakta menarik tentang teknologi yang mampu mengubah kehidupan manusia ini.

Pengertian Teknologi 5G

Banyak orang mengenal teknologi 5G sebagai generasi kelima dari kecepatan internet. anggapan ini memang tidak salah karena faktanya memang demikian. Generasi kelima memberikan kemudahan dalam akses transfer informasi dengan koneksi lebih cepat. jadi bisa menghemat waktu ketika akan mengunduh atau mengunggah informasi.

Teknologi generasi kelima memberikan tawaran berupa data speed dengan jalur lebih cepat. bahkan lebah jalur juga berkembang lebih baik. Memiliki jangkauan lebih luas dan bahkan koneksinya lebih stabil. Secara umum building generasi kelima memakai model IP yang cocok dengan jaringan nirkabel serta mobile.

Dengan building seperti ini, maka generasi kelima mampu memberikan banyak keuntungan bagi pihak penyedia jasa telekomunikasi, pemerintah, hingga penggunanya. 5G juga terus dikembangkan untuk terus memberikan kenyamanan bagi pengguna. Meskipun hingga kini tidak semua mobile phone sudah menerapkan kecanggihan akses data generasi kelima.

Penemu dan Sejarahnya

Pada awalnya, pengembangan teknologi seperti ini dibuat untuk memudahkan transfer data. Orang yang dianggap sebagai pencetus jaringan generasi kelima adalah Michael Lemke. Sia merupakan seorang kebangsaan German yang sudah meneliti 5G sejak 2016 lalu. Dia memulai semua penelitian tersebut di Dresden University of Technology.

Sejak penemuanya tersebut, dunia kemudian mulai berkembang kearah lebih maju. Bahkan banyak orang mengenal teknologi 5G sebagai induk dari temuan selanjutnya. Sebagai contoh, Internet of Things (IoT) yang saat ini dikenal merupakan adaptasi dari 5G. Karena itu data speed saat ini sudah sangat cepat.

Selain itu, generasi kelima juga dipakai untuk menciptakan desain smart city di berbagai belahan dunia. Dengan cara memadukan antara kecerdasan buatan serta desain tata kota maka konsep smart city bisa dibangun. Bahkan generasi kelima juga turut ambil bagian dalam bidang kesehatan, misalnya Telemedichine.

Latensi Transmisi Data

Kebanyakan orang hanya mengenal teknologi 5G tanpa mengerti tentang latensi. Padahal latensi sendiri merupakan istilah untuk menyebut jumlah waktu yang dibutuhkan terhadap sinyal dikirim dan diterima. Jika dibandingkan dengan latensi generasi keempat yang 45 ms, latensi generasi kelima hanya 1 ms saja.


Tentu untuk mendapatkan kecepatan seperti ini, dibutuhkan infrastruktur teknologi lebih tinggi. Frekuensi sinyal antena serta bentuk antena memberi bantuan besar terhadap minimalisir gangguan. Jaringan nirkabel yang digunakan juga sudah dikembangkan kearah lebih maju untuk mendukung latensi generasi kelima sehingga transfer data tidak terhambat.

Latensi generasi kelima tidak terlalu terpengaruh oleh bandwidth. Bandwidth sendiri merupakan lebar jaringan nirkabel untuk keperluan mengunggah atau mengunduh informasi. Sedangkan latensi adalah seberapa cepat transmisi bisa melewati bandwidth tersebut. Semakin lebar bandwidth dan semakin rendah latensi maka data bisa lebih cepat di transfer.

Kecepatan Transfer Data

Jika dilihat dari namanya saja, generasi kelima memiliki kecepatan sangat tinggi. Bahkan sudah banyak orang mengenal teknologi 5G mampu memiliki kecepatan hingga Gigabyte per detik (Gbps). Kecepatan ini sudah dibuktikan oleh router 5G Samsung dan Verizon. Keduanya mencatat bahwa kecepatan hingga 4 Gbps.

Disisi lain Ericson juga pernah melakukan pameran dengan kecepatan koneksi di Jakarta hingga 5,3 Gbps. Namun pada dasarnya temuan generasi kelima ini memiliki 3 spektrum utama. Pertama adalah low-band, kedua adalah mid-band, dan terakhir high-band. Setiap spektrum memiliki kecepatan berbeda-beda sesuai transmisinya.

Low-band menawarkan area luas namun hanya memberikan data maksimum 100 Mbps. Untuk mid-band mampu memberikan kecepatan maksumum hingga 5 Gbps. Sedangkan high-band mencapai 10 Gbps meskipun cakupan area tidak cukup luas. Namun semua spektrum tidak akan memiliki kecepatan sama satu sama lain tergantung wilayah.

5G di Indonesia dan Dunia

Banyak orang mengenal teknologi 5G, namun kapan hadir di Indonesia? Pertanyaan ini sudah banyak ditanyakan. Namun untuk menikmatinya masih membutuhkan waktu lagi. Hal ini karena di Indonesia tidak terlalu banyak perangkat yang mendukung layanan ini. Meskipun begitu, Telkomsel sudah mulai memperkenalkannya pada 2018 lalu.

Selain itu, hampir di seluruh dunia masih berlomba untuk menyediakan layanan ini. Bahkan di negara maju seperti Amerika dan China sekalipun masih belum sepenuhnya mendukung layanan tersebut. Belum ada perangkat pendukung menjadi alasan mengapa banyak negara di dunia sampai saat ini masih memakai generasi keempat.

Di Eropa, layanan seperti ini hanya berada di pusat-pusat penelitian, bangunan pemerintah, dan tempat pendidikan. Di Australia pada 2018 lalu juga digelar pameran bersama beberapa vendor ternama. Sedangkan di Asia tenggara umumnya masih baru saja berlomba mengembangkanya.

Persaingan dan Isu Kesehatan

Teknologi selalu maju dari hasil persaingan. Sama juga halnya dengan jaringan internet generasi kelima yang sudah dipasang pada beberapa ponsel. Sejak tahun 2019, banyak vendor sudah memasang layanan ini pada perangkat ponselnya. Ponsel android menjadi perangkat pertama dengan layanan 5G.

Vendor asal Korea Selatan, Samsung sudah memberikan layanan ini pada tipe Galaxy s10. Kemudian diikuti oleh LG V50 thinq, Xiaomi Mi MIX, ZTE Axon 10 Pro dan masih banyak lagi. Namun bagi pengguna ios harus bersabar karena kabarnya layanan ini baru dipasang pada akhir 2020.

Selain persaingan adu kecepatan, namun ternyata ada isu kesehatan dibalik canggihnya jaringan 5G. Sudah banyak orang mengenal teknologi 5G memiliki radiasi tinggi. Kabar ini dipercaya karena ada laporan dari Health Nut News bahwa ada sejumlah burung mati karena uji coba jaringan ini.

Namun setelah dilihat lebih jauh, berita ini ternyata hanya hoaks. Tidak ada pembuktian secara ilmiah bahwa jaringan ini mampu memberikan sinyal radiasi berbahaya. Meskipun begitu, tetap saja Anda perlu hati-hati ketika nanti memanfaatkan teknologi ini.

Kecanggihan berbagai jenis temuan memang dapat membantu manusia. Hanya saja bagaimana cara memanfaatkan temuan tersebut. Salah satunya adalah jaringan generasi kelima yang mulai banyak dikembangkan. Karena itu orang mengenal teknologi 5G sebagai temuan masa depan.