Jenis-Jenis Vaksin COVID-19 yang Digunakan di Indonesia

Kemenkes telah menentukan jenis vaksin Covid 19 yang nantinya akan digunakan untuk program vaksinasi guna memutus penyebaran virus Corona di Indonesia. Nah untuk mengetahui lebih dalam soal vaksin Covid 19 ini mari simak terus pembahasannya dibawah ini.

Dalam keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/ Menkes/12758/2020 sudah menentukan beberapa vaksin Corona yang akan digunakan di Indonesia. Seperti vaksin Sinovac, Novavax, Sinopharm, Pfizer-BioNTech Oxford-AstraZeneca dan vaksin yang diproduksi oleh PT Bio Farma.

Jenis Vaksin COVID 19

Seperti yang telah disinggung jika ada beberapa jenis vaksin yang akan digunakan untuk mencegah penyebaran virus Corona di Indonesia. Nah dibawah ini merupakan penjelasan informasi seputar beberapa jenis vaksin vaksin yang akan digunakan di Indonesia, seperti:

1. Vaksin Sinovac

Vaksin-Sinovac Jenis Vaksin COVID 19

WHO dan FDA telah menetapkan bahwa vaksin Sinovac telah melampaui standar minimal 50 %. Jenis vaksin ini juga telah memperoleh izin pemakain darurat atau emergency use of authorization (EUA) dari BPOM dan sertifikasi halal dari MUI atau Majelis Ulama Indonesia. Vaksin terbuat dari virus Corona yang sudah di matikan. Setelah disuntikkan akan memicu sistem kekebalan tubuh untuk menghasilkan antibodi yang bisa melawan virus Corona secara spesifik.

Sehingga kalau tiba-tiba tubuh terserang virus Corona, telah ada antibodi yang dapat melawannya dan sekaligus mencegah terjadinya penyakit. Jadi, kemungkinan untuk terkena Covid 19 ini pada seseorang yang telah divaksin dengan vaksin Sinovac dapat turun sebesar 65%. Sebagai contoh, apabila ada 9 juta orang yang dapat terserang dan masuk rumah sakit akibat Covid 19.

Setelah di suntikan vaksin ini, maka bisa mengurangi jumlahnya cukup banyak yakni hanya menjadi 3 juta orang saja. Sedangkan untuk skala individu, resiko seseorang yang telah di vaksin akan menjadi 3 lebih rendah untuk terjangkit virus Corona. Vaksin Sinovac juga di klaim aman. Pasalnya dampak yang muncul sifatnya ringan dan hanya sementara. Contohnya nyeri otot, sakit kepala dan nyeri di bagian penyuntikan. Namun dampak yang sering terjadi yaitu rasa nyeri di bagian penyuntikan dan dalam jangka waktu 3 hari rata-rata sudah hilang.

2. Vaksin Oxford-AstraZeneca

Jenis Vaksin COVID 19 Vaksin-Oxford-AstraZeneca

Jenis vaksin covid 19 yang satu ini sebenarnya hampir sama dengan vaksin diatasnya yakni Sinovac. Vaksin ini diklaim aman dan efektif dalam mengurangi resiko terinfeksi virus Corona dan terjangkitnya penyakit yang berat atau membutuhkan perawatan di rumah sakit. 

Virus ini akan masuk ke dalam sel tubuh setelah berhasil di suntikan. Setelah itu akan menjadi pemicu sistem imun tubuh agar menghasilkan antibodi sekaligus mengaktifkan sel imun yang bisa melawan virus Corona. Ketika dilakukan uji klinis, kebanyakan dampak yang diperoleh dari vaksin ini hanya bersifat ringan sampai sedang dan dapat sembuh hanya beberapa hari saja. 

Nah kebanyakan gejala yang dialami adalah kemerahan, batuk, flu, muntah, mual, sakit kepala, gatal, nyeri otot, bengkak di lokasi suntikan, radang tenggorokan, demam, menggigil, lelah dan mual. Sedangkan untuk gejala yang jarang terjadi seperti keringat berlebihan, timbul ruam, sakit perut, pusing, pembesaran kelenjar getah bening, nafsu makan menurun, dan kulit gatal.

3. Vaksin Sinopharm

Vaksin-Sinopharm

Vaksin ini memiliki cara kerja yang sama dengan vaksin Sinovac. Dimana sebagai pemicu sistem kekebalan tubuh agar menghasilkan antibodi terhadap virus Corona. Adapun vaksin ini terbuat dari virus corona yang telah dimatikan.

Vaksin Sinopharm juga sudah melewati pengujian klinis fase 3. Selain itu, vaksin ini juga telah memperoleh izin pemakaian darurat dari otoritas kesehatan di Arab dan China. Sejauh ini, memberikan vaksin jenis ini diklaim aman dan tidak menimbulkan dampak atau efek samping yang serius.

4. Vaksin Moderna

Vaksin-Moderna

Vaksin Moderna merupakan salah satu jenis vaksin covid 19 yang terbuat dari bahan dasar messenger RNA atau genetik virus dan sudah dilakukan uji klinis fase 3. Vaksin jenis ini berbeda dengan ketiga vaksin diatas. Dimana vaksin di atas, biasanya terbuat dari bahan dasar virus Corona yang dimatikan.

Cara kerja vaksin ini adalah mengarahkan sel tubuh untuk memproduksi protein yang berbentuk sama seperti protein pada virus Corona. Kemudian sel-sel tubuh akan menghasilkan antibodi yang mampu melawan protein pada virus Corona. Dengan Antibodi inilah yang nantinya akan melindungi tubuh dari covid 19.

Pada hasil uji klinis, dampak yang akan didapatkan seseorang yang menggunakan vaksin ini adalah 50 berupa sakit kepala, nyeri sendi, kelelahan dan nyeri otot. Akan tetapi dampak ini yang membutuhkan waktu paling lama untuk hilang yakni sekitar 2 harian. Tidak hanya itu, efek samping lainnya yang mungkin terjadi adalah kemerahan, bengkak, derajatnya ringan sampai sedang dan terasa nyeri di lokasi suntikan.

5. Vaksin Pfizer-BioNTech

Vaksin-Pfizer-BioNTech

Kalau vaksin Pfizer-BioNTech ini sama seperti vaksin Moderna yang terbuat dari messenger RNA. Dan vaksin ini sudah dilakukan uji klinis 3 dan hasilnya sedikit lebih tinggi jika dibandingkan dengan vaksin Moderna. Akan tetap terlepas dari perbedaan vaksin Pfizer dan Moderna, kedua vaksin ini secara umum mempunyai tingkat keamanan dan dampak yang dihasilkan hampir sama. 

Vaksin ini memakai gen sintetis yang lebih gampang dibuat, sehingga dapat diproduksi lebih cepat jika dibandingkan dengan teknologi biasa. Vaksin ini akan memicu sistem imun tubuh untuk memberikan respons perlawanan. Dengan mRNA, tubuh tidak dimasuki virus yang dimatikan atau dilemahkan. Namun disuntik kode genetik dari virus tersebut. Sehingga tubuh akan memproduksi protein yang mampu merangsang respons imun tubuh.

Vaksin ini di anjurkan untuk seseorang yang berusia 16 tahun ke atas. Seperti halnya vaksin Moderna CDC juga memberikan beberapa kriteria untuk orang-orang yang tidak dianjurkan menggunakan vaksin ini.

6. Vaksin Novavax

Vaksin-Novavax

Vaksin Novavax merupakan salah satu jenis vaksin covid 19 yang dibuat oleh perusahaan Novavax. Dimana perusahaan ini bergerak di bidang bioteknologi di Maryland, Amerika Serikat. Perusahaan ini melakukan pendekatan tradisional guna mengembangkan vaksin untuk melawan virus Corona. Vaksin ini memakai spike protein yang dibuat khusus dengan menyerupai protein spike alami dalam virus Corona.

Adapun cara kerja vaksin ini adalah memasukan protein sebagai pemicu untuk merespons antibodi, yang menjadi penghalang virus Corona berkembang di masa mendatang yang akan mengikat sel dan sekaligus mencegah infeksi. Protein ini dikombinasikan dengan adjuvan Matrix-M Novavax. Dimana bisa meningkatkan respons imun yang dimunculkan oleh antigen protein.

Seperti jenis vaksin lainnya, vaksin ini sudah dilakukan coba pada seseorang yang berusia 18 tahun keatas. Dan belum direkomendasikan untuk anak-anak atau remaja. Untuk uji klinis fase 3 untuk memastikan tingkat keamanan dan kemampuan vaksin ini dalam melawan virus Corona akan selesai dalam waktu dekat ini.

Bagaimana dengan ulasan jenis vaksin covid 19? Apakah kalian sudah sedikit mengerti soal vaksin-vaksin ini? Jika memang masih bingung silahkan bertanya langsung ke Dokter. Dan pastikan kalian tidak termakan oleh berita Hoax mengenai vaksin.