DNS menyimpan data informasi tentang alamat nama host atau domain pada sebuah basis data yang tersebar dalam jaringan komputer. Tanpa adanya DNS, maka harus mengetikkan serangkaian nomor IP address. Berikut akan dijelaskan bagaimana cara kerja DNS.
Apa Itu DNS dan Bagaimana Cara Kerja DNS?
DNS atau Domain Name System ialah sistem yang dipakai untuk menemukan host atau domain menjadi IP address agar dapat dipahami komputer.
DNS berperan sebagai suatu sistem yang bisa mengubah IP address dalam bentuk URL (Uniform Resource Locator). URL ini juga bisa disebut sebagai bentuk link seperti facebook.com, instagram.com dan link website lainnya.
Jika tidak ada DNS maka pengunjung web terpaksa harus memasukkan rangkaian nomor IP Address dengan lengkap. Pada saat akan mengunjungi alamat situs web tertentu. Hal ini tentunya merepotkan, terlebih lagi jika ada banyak alamat website yang akan dikunjungi dalam satu waktu.
Jadi, DNS adalah sebuah sistem yang meringkas sebuah alamat website yang panjang. Kini, tinggal mengingat nama domain dan mengetikkannya ke dalam kolom alamat internet. DNS kemudian akan mencari alamat website tersebut agar lebih dikenali oleh komputer.
Fungsi DNS
Setelah mengetahui pengertian DNS, maka selanjutnya tentang fungsi DNS. Fungsi DNS adalah untuk menyimpan alamat sebuah website menjadi lebih singkat. Namun selain itu, ada lagi fungsi lain dari DNS, yaitu sebagai berikut:
- Mencari alamat sebuah domain atau host untuk memenuhi permintaan pengguna.
- Meminta data tentang IP address dalam suatu website berdasar dari alamat domain.
- Mendapatkan informasi URL atau link suatu website berdasar dari IP address oleh pengguna.
- Menentukan jenis server yang paling tepat untuk pilihan pengiriman email.
- Mengamankan aktivitas transfer data yang terjadi selama pengguna mengakses sebuah website.
- Menerjemahkan host name atau domain ke IP address dan begitu pula sebaliknya.
- Mencari data yang sesuai dalam database server untuk ditampilkan dalam browser pengguna.
Fungsi DNS pada umumnya adalah untuk menerjemahkan penamaan host (host name) menjadi serangkaian alamat IP agar dapat memudahkan komputer dalam mendefinisikan sebuah alamat. Setiap halaman website yang ada di internet, memiliki host atau domain yang terdaftar di dalam DNS.
Cara Kerja DNS
Kerja DNS terdiri dalam banyak tahap. Berawal dari tahap meminta informasi atau DNS query hingga tahap menampilkan konten website melalui authoritative name server. Berikut adalah penjelasan urutan tiap tahapan cara kerja DNS.
1. DNS Query
Tahapan pertama yang terjadi ketika mengetikkan URL atau link alamat domain pada sebuah browser adalah termasuk dalam DNS Query. Saat memasukkan URL pada sebuah browser, DNS secara otomatis mulai mencari informasi IP address URL tersebut di file hosts server.
Apabila informasi tidak ditemukan, maka server akan mencari ke dalam rekam informasi yang berada di dalam cache. DNS query mempunyai tiga jenis yaitu non-recursive query, recursive query dan iterative query. Berikut akan diberikan penjelasannya:
- Non-recursive query adalah pencarian informasi DNS paling cepat. Ketika pengguna memasukkan host name, server berhasil mencari dan mendapatkan informasi tentang alamat IP yang tersimpan di dalam sistem cache.
- Recursive query adalah pencarian informasi DNS yang menyediakan setiap informasi relevan yang diminta oleh klien. Proses pencarian informasi ini melalui pencarian root server dan authoritative name server.
- Iterative query adalah ketika pengguna memasukkan host name pada browser. DNS resolver mulai mencari informasi. Pencarian informasi dilakukan di dalam root name server dan authoritative name server yang relevan dengan zona DNS.
2. DNS Recursive Resolver
Tahapan kedua ini adalah tahap pencarian informasi IP address. Apabila informasi yang relevan dan dekat tidak ditemukan pada cache server maka sistem akan mencari informasi pada cache.
3. Root Name Server
Apabila informasi yang diminta oleh klien tidak dapat ditemukan di dalam ISP, maka sistem mulai mencari data yang dibutuhkan. Pencarian informasi ini dilakukan pada root name server. Root name server ialah basis data yang menjawab pertanyaan tentang nama host atau domain dan alamat IP.
Root name server tidak mempunyai semua informasi host name dan IP address. Server ini hanya meneruskan permintaan informasi ke pihak ketiga yang memiliki semua informasi tersebut. Hingga sekarang, ada sekitar 13 root name server yang terdapat di seluruh dunia.
Root name server ini diurutkan secara alphabetis dan dikelola oleh organisasi besar seperti ICANN dan Internet System Consortium.
4. TLD Name Server
Dengan root name server maka sistem akan mengenakan top-level domain untuk menemukan jenis informasi yang dicari. Contohnya jika TLD menggunakan domain .id berarti server yang digunakan adalah server Indonesia. Sementara domain .au maka server yang digunakan server Australia.
Dengan begini, maka sistem dapat meneruskan pencarian informasi ke server yang mempunyai data informasi yang dicari oleh pengguna.
5. Authoritative Name
Apabila sudah berhasil menemukan server tempat host name disimpan maka Authoritative name server akan mempunyai semua data informasi lengkap. Tentu saja data informasi ini tentang alamat website yang dituju.
Ketika semua informasi yang diminta sesuai dengan hasil, browser akan menampilkan website atau halaman yang klien minta di awal pencarian. Umumnya, proses pencarian konten dengan DNS akan diulang untuk memastikan informasi yang diberikan masih up-to-date.
Namun, beberapa informasi juga disimpan dalam bentuk cache di dalam DNS. Hal ini dimaksudkan agar proses query dapat berjalan lebih cepat dibandingkan proses biasanya.
Seperti itulah uraian dan penjelasan singkat tentang DNS dan cara kerja DNS. Pastinya sekarang jadi lebih memahami tentang apa itu istilah DNS dan bagaimana cara kerjanya. Tanpa adanya DNS, maka kita tidak bisa mengunjungi alamat sebuah website.