Final Piala FA resmi berlangsung Sabtu malam kemarin tanggal 01 Agustus 2020 di Stadion Wembley dan akhirnya Arsenal keluar sebagai juaranya bersama dengan sang pelatih anyar Mikel Arteta. Arteta sukses untuk mempersembahkan FA Cup pertamanya sebagai pelatih Arsenal yang baru di musim ini namun uniknya adalah pelatih Arsenal ini mengucapkan terima kasihnya kepada sang mentor yaitu pelatih Manchester City, Pep Guardiola.
Mikel Arteta Menjadi Pelatih Pertama Arsenal yang Bisa Mempersembahkan Gelar FA Cup di Musim Perdananya Sebagai Juru Taktik
Seperti yang telah diketahui, tadi malam Arsenal berhasil untuk menjuarai FA Cup setelah menaklukkan rivalnya Chelsea dengan skor 2-1 di Wembley Stadium. Sesungguhnya yang unggul lebih dulu adalah Chelsea melalui gol dari Christian Pulistic. Akan tetapi, pasukan jersey merah putih ini tidak mau kalah dan langsung membalas dengan 2 gol melalui strikernya Pierre-Emerick Aubameyang dan dengan demikian, The Gunners pun telah memastikan trofi ke-14 Piala FA menjadi milik mereka.
Selain itu, Arsenal juga menjadi tim yang meraih piala FA terbanyak dibandingkan dengan tim liga Inggris yang lainnya sepanjang sejarah. Torehan yang baik ini jelas dikarenakan pula campur tangan dari pelatih baru mereka di musim ini yaitu Mikel Arteta. Ini merupakan pencapaian yang pertama bagi Arteta di sepanjang karirnya khususnya sebagai juru taktik tim yang bermarkas di London ini. Desember 2019 merupakan awal mula Arteta ditunjuk untuk menjadi pelatih Arsenal dan rupanya keputusan ini memang yang terbaik.
Baru musim pertama saja, sudah satu piala dikantongi dan itu dari FA. Seperti yang dilansir oleh Opta Arteta ini merupakan pelatih Arsenal yang pertama dapat mendatangkan piala untuk klubnya itu tepat di tahun pertama sebagai seorang pelarih dalam 33 tahun terakhir. Arteta berhasil menyandingkan dirinya dengan George Graham yang mampu meraih hasil yang sama di musim 1986/1987. Bukan hanya itu saja, Arteta ini juga merupakan orang pertama yang dapat mengangkat Piala FA baik sebagai kapten tim maupun pelatih.
Mikel Arteta Ungkapkan Rasa Terima Kasih Pada Sang Mentor, Pep Guardiola
Sebelumnya ketika Arteta masih aktif sebagai pemain, dirinya juga pernah menjadi kapten The Gunners dan meraih gelar yang sama di tahun 2015. Kini, dirinya juga berada di tim yang sama dan berhasil sekali lagi meraih gelar FA Cup sebagai seorang pelatih. Prestasinya yang terbilang cukup gemilang di tahun pertamanya bersama Arsenal ini, Arteta mengatakan jika dirinya tidak bisa ada di posisi sekarang ini tanpa sosok sang mentor Pep Guardiola yang telah mengajarinya selama 3 tahun kala dia masih berada di posisi asisten pelatih Manchester City.
Pria yang kini berusia 38 tahun itu tidak segan untuk mengucapkan rasa terima kasihnya yang mendalam pada pelatih The Citizens itu. Seperti yang dilansir oleh Omnisport, Arteta mengatakan bahwa Guardiola telah menjadi tokoh kunci di dalam perkembangannya sebagai seorang pelatih dan dirinya mengaku tidak akan berada disini sekarang tanpa sosok Guardiola. Karena itulah, dia benar-benar sangat berterima kasih kepada mantan pelatih Barcelona tersebut karena sudah menjadi mentor.
Keberhasilan Arsenal ini memang menjadi momen yang sangat baik mengingat mereka tidak mampu bersaing di liga domestik yang pada akhirnya dikuasai oleh The Reds, Liverpool dan juga sulit untuk bersaing di papan atas dalam perebutan tempat di liga Champions. Namun dengan menjadi juara piala FA ini mampu menutup musim yang “hectic” akibat pandemi Corona dengan manis dan menjadi juara kembali sekaligus mencatatkan beberapa rekor yang tidak dimiliki oleh tim liga Inggris lainnya.
Sang Pahlawan Arsenal Aubameyang Tidak Sengaja Jatuhkan Trofi FA Cup
Namun di momen yang menggembirakan ini, rupanya terdapat kejadian konyol yang mewarnai selebrasi Arsenal. Sang penentu kemenangan atau sang pahlawan Aubameyang justru tertangkap basah menjatuhkan piala FA tepat di hadapan rekan setimnya yang lainnya. Aubameyang telah menjadi sosok pahlawan bagi The Gunners di final FA Cup karena berhasil untuk mengalahkan Chelsea dan sang kapten berhasil untuk mencetak 2 gol yang membawa timnya ini berhasil meraih kemenangan yang berarti di akhir musim.
Gol pertama yang dicetak oleh Aubameyang ini terjadi di babak pertama ketika The Gunners mendapatkan tendangan pinalti dan gol ini juga menyamakan skor setelah Chelsea sebelumnya lebih dulu mencetak gol. Pemain yang berusia 31 tahun ini kemudian mencetak golnya yang kedua di babak kedua pula dan sekaligus ini menjadi gol penutup di Final Piala FA yang mengantarkan tim yang bermarkas di Emirates Stadium itu menjadi juara FA dan berhak mengangkat trofi tertinggi itu.
Tepat setelah peluit panjang waktu berakhirnya pertandingan dibunyikan, para pemain Arsenal pun langsung bersorak gembira dan memenuhi lapangan dengan senang sembari diserahkan langsung trofi juara tersebut di tengah lapangan oleh para panitia yang menyelenggarakan babak final ini. Aubameyang yang kala itu menjadi kapten klub ditunjuk untuk mengambil dan mengangkat trofi gelar sepak bola tertua di seluruh dunia tersebut. Pemain yang berasal dari Gabon ini pun mengambil piala dari atas podium.
Arteta Mengingatkan Aubameyang Untuk Lebih Terbiasa Lagi Memegang Piala FA Cup Karena Masih Ada Gelar Lain Menunggu di Masa Depan
Niat hati, trofi tersebut ingin dibawanya menuju rekan setimnya untuk kemudian diangkat bersama mengingat para punggawa Arsenal yang lain sudah berbaris dan menunggu. Ketika pemain berambut keriting ini akan mengangkat piala itu, tiba-tiba bagian alas bawah dari piala yang dibawanya itu tergelincir dan membuat trofi itu jatuh di atas permukaan tanah. Sontak kejadian lucu plus sedikit memalukan itu disambut tawa yang keras oleh sang kapten dengan para pemain yang lain seperti Nicolas Pepe dan David Luiz.
Namun Alexandre Lacazette memberikan ekspresi berbeda dimana wajahnya cenderung cemberut sembari memegang kepalanya sendiri saat melihat trofi yang berhasil dimenangkan oleh Arsenal ini justru terguling di atas tanah. Aksi konyol yang dilakukan oleh sang kapten secara tidak sengaja ini langsung ditanggapi oleh sang pelatih. Arteta mengatakan dengan maksud tidak serius jika Aubameyang harus mulai terbiasa untuk memegang piala seperti ini sebab dirinya di masa depan akan lebih banyak lagi meraih gelar bersama dengan Arsenal.
Seperti yang dilansir oleh Evening Standard, Arteta mengatakan bahwa momen seperti ini benar-benar dapat terjadi dan Arteta mengingat bahwa hal ini juga pernah terjadi beberapa tahun yang lalu. Arteta menjelaskan bahwa Aubameyang harus sudah memiliki pengalaman untuk memegang trofi dan terbiasa melakukannya bahkan untung saja trofi ini tidak retak atau pecah sama sekali. Selain menjadi juara piala FA, Arsenal pun juga sudah memastikan satu tiket menuju lige Eropa UEFA untuk musim depan.
Meskipun tidak bisa ke Champions, namun Arteta sendiri merasa puas sudah bisa menutup musim ini dengan menjadi juara FA Cup dan lolos menuju liga Eropa. Bisa dikatakan di liga Inggris, Arsenal memiliki prestasi yang kurang membanggakan. Bukan hanya tidak bisa lolos ke Champions, sebenarnya Arsenal juga tidak lolos ke liga Eropa karena hanya berada di posisi 8 klasemen akhir Premiere League. Satu-satunya jalan untuk bisa lolos ke Eropa adalah dengan menjuarai piala FA dan ini berhasil mereka lakukan di akhir musim dan misi menuju Eropa pun berhasil.