Di tengah berita peningkatan penyebaran Covid-19 di Korea Selatan, masyarakat disana lebih dikejutkan lagi dengan adanya berita mengenai tewasnya wali kota Seoul yaitu Park Won Soon. Setelah adanya pencarian besar-besaran yang dilakukan selama kurang lebih 7 jam, jasadnya pun ditemukan sudah dalam kondisi tidak bernyawa di area pengunungan utara wilayah Seoul dan berita ini pun langsung mengejutkan publik karena sebelumnya beliau menghilang.
Park Won Soon, Walikota Korea Selatan Menghilang dan Ditemukan 7 Jam Setelahnya Dala Kondisi Tak Bernyawa Lagi
Seperti yang dilansir oleh AFP dan CNN, Kamis sore waktu Seoul, Park Won Soon dikabarkan menghilang secara misterius dan untuk menemukan sekaligus melacak keberadaannya, maka sekitar 600 petugas dari kepolisian dan juga petugas damkar pun dikerahkan. Tak hanya itu saja, petugas kepolisian pun juga mengerahkan kekuatan dari 3 anjing pelacak hanya demi menemukan keberadaan wali kota yang hilang tanpa jejak sama sekali dan akhirnya beliau ditemukan sudah tidak dalam kondisi masih hidup.
Jenazah beliau ditemukan sekitar 7 jam kemudian di pegunungan utara dan kepolisian Seoul pun langsung mengungkapkan hal ini kepada publik. Sebelumnya, petugas telah menelusuri sekaligus menjelajahi wilayah Waryong Park dimana ini merupakan lokasi terakhir sang wali kota berada dan terekam di kamera CCTV yang terpasang di sekitar area tersebut pada pukul 10.53 waktu setempat pada hari Kamis. Setelah itu, keberadaan beliau pun seolah hilang ditelan bumi selama berjam-jam.
Pihak kepolisian juga mengatakan bahwa ponsel beliau terdeteksi untuk terakhir kalinya di wilayah Seoul Seongbuk-gu yang lokasinya sangat berdekatan dengan rumah dinasnya yang terletak di wilayah Jongno-bu. Park pun diketahui menghilang Kamis sore. Bahkan sang putri pun mengatakan jika ayahnya sama sekali tidak dapat dihubungi beberapa jam lamanya dan beliau juga meninggalkan pesan yang menurutnya seperti pesan terakhir dan kemudian ponsel tersebut sama sekali tidak dapat dihubungi dan beliau tidak menjawab.
Park yang saat ini berusia 64 tahun telah memimpin warga Seoul sebagai wali kota sejak tahun 2011. Bahkan dirinya pun juga dipandang dengan hormat sebagai kandidat kuat calon presiden yang sangat potensial bagi kalangan liberal di dalam pemilihan presiden Korea Selatan yang akan dilangsungkan pada tahun 2022 yang akan datang. Park juga diketahui punya latar belakang yang mirip dengan Presiden saat ini yaitu Moon Jae In. Sejak masih sebagai mahasiswa dulu, dirinya sudah dikenal sebagai aktivis.
Dia sudah menjadi aktivis sejak era kediktatoran militer Korea Selatan dan selanjutnya, beliau pun memilih untuk berprofesi sebagai pengacara demi membela HAM atau Hak Asasi Manusia. Di tahun 1975, Park dikeluarkan sebagai mahasiswa dari Universitas Nasional Seoul karena mengambil bagian atau ikut serta dalam rapat umum untuk melawan Presiden Park Chung Hee yang kala itu masih menjabat hingga dirinya pun kemudian dijebloskan ke penjara dan hidup di balik jeruji besi selama kurang lebih 4 tahun lamanya.
Sebelumnya memang telah muncul berita dimana pihak otoritas dari Korea Selatan tengah disibukkan dalam pencarian dan pendeteksian keberadaan dari Park Won Soon yang merupakan wali kota Seoul yang dilaporkan menghilang tanpa adanya jejak sama sekali. Bahkan otoritas Korea Selatan pun juga langsung terjun dan mencari beliau secara besar-besaran dengan bantuan dari pihak terkait seperti kepolisian dan pemadam kebakaran. Seperti yang dilansir oleh Associated Press dan Reuters pada hari Kamis kemarin bahwa pihak Kepolisian Metropolitan Seoul fokus untuk mencari di area dimana beliau terakhir terdeteksi.
Pencarian Besar-Besaran Dilakukan Guna Menemukan Park Won Soon yang Menghilang Misterius dan Sempat Meninggalkan Pesan Wasiat Pada Putrinya
Sebelumnya, wilayah yang menjadi fokus pencarian mereka sebelum akhirnya beliau ditemukan adalah di Sungbuk-dong yang mana ini merupakan distrik di kota Seoul bagian utara dimana lokasi ini merupakan tempat terakhir dimana sinyal ponsel milik Park terdeteksi. Sang putri sebelumnya mengatakan bahwa ponselnya tidak bisa dihubungi sama sekali sehingga dia pun langsung melaporkan hilangnya sang ayah ini Kamis sore pukul 17.17 waktu setempat. Putrinya mengatakan bahwa ponsel ayahnya ini mati sehingga sama sekali tidak terhubung bahkan ketika putrinya mencoba meneleponnya.
Ketika sang putri melaporkan kejadian ini langsung pada pihak kepolisian, dia mengatakan jika sang ayah yang menjabat sebagai wali kota Seoul ini terdengar aneh sebab beliau seperti meninggalkan pesan verbal layaknya wasiat terakhir sebelum Park meninggalkan rumah 4 sampai 5 jam sebelum dirinya dinyatakan menghilang. Sayangnya, pihak kepolisian pun mengaku bahwa sang putri sama sekali tidak menjelaskan terlalu detail mengenai pesan verbal yang mirip dengan wasiat itu lebih lanjut.
Pihak kepolisian hanya mengatakan bahwa putri Park langsung membuat keputusan untuk melapor ke kantor polisi begitu ponselnya sudah tidak dapat dihubungi sama sekali. Setelah itu, pihak kepolisian Seoul langsung bergerak dengan cepat untuk mencari wali kota yang menghilang itu. Bahkan bukan hanya manusia dan anjing pelacak saja yang diturunkan untuk membantu menemukan Park ini melainkan juga drone yang diterbangkan dengan kamera guna melancarkan misi pencarian ini dan menemukan keberadaan beliau.
Di waktu yang terpisah, Kim Ji Hyeong yang merupakan pejabat kantor Pemerintah Metropolitan Seoul mengatakan bahwa sang wali kota sama sekali tidak masuk kerja pada hari Kamis kemarin namun alasannya tidak diketahui sama sekali. Bahkan beliau pun juga telah melakukan pembatalan semua jadwal yang harusnya beliau lakukan dan hadiri termasuk di dalamnya pun juga rapat yang dilakukan bersama dengan pejabat kantor kepresidenan yang dilakukan di Balai Kota Seoul yang merupakan kantor Park bekerja.
Park sudah memimpin Seoul sejak lama di tahun 2011 dan kepemimpinannya itu pun akhirnya dipandang positif dimana dirinya pun menjadi kandidat kuat untuk menjabat sebagai presiden baru yang pemilihannya akan dilakukan pada 2 tahun lagi. Park juga termasuk sebagai anggota tetap Partai Demokratik yang juga turut serta menaungi bapak Presiden Moon Jae In sampai saat ini. Hilangnya walikota kemarin merupakan musibah besar lain yang terjadi mengingat Korea Selatan saat ini juga sedang bersiap menghadapi adanya kemungkinan gelombang kedua dari virus Covid-19.
Seoul pun menjadi pusatnya. Seoul juga masih sangat berjuang dengan keras guna memecahkan kasus ini meskipun saat ini Seoul juga masih berkutat dengan adanya kenaikan kasus Covid-19 yang terjadi pada kebaktian di gereja dan juga klub malam. Sampai sekarang pihak kepolisian pun masih menyelidiki dengan pasti untuk menemukan penyebab kematian yang menimpa tokoh masyarakat ini meskipun pihak kepolisian pun juga menduga bahwa beliau bunuh diri mengingat hal ini sudah biasa terjadi di Korea Selatan.
Belum lagi, Korea Selatan juga dikenal memiliki tingkat kasus bunuh diri yang paling tinggi di dalam sejarah layaknya yang disebutkan oleh Korean Herald. Menurut laporan, walikota sedang mengalami tuduhan kasus pelecehan seksual dimana mantan sekretarisnya pun mengajukan tuntutan pada sang walikota Hari Rabu sebelumnya atas serangan seksual.
Sang mantan sekretaris mengatakan jika Park Won Soon berulang kali melakukan kontak fiisk dengannya sejak tahun 2017 bahkan menurut keterangan wanita itu, masih ada pula korban yang lainnya dan pihak polisi sesungguhnya sudah berencana untuk memanggil Park guna dimintai keterangan sebelum akhirnya menghilang dan ditemukan meninggal.