Tidak sedikit penggemar liga Eropa yang masih berpikir bahwa Piala UEFA League dan Euro itu sama. Padahal pada kenyataannya, kedua event tersebut berbeda sehingga harus dipahami dengan baik. Perbedaan UEFA League dan Euro pada dasarnya terletak pada gengsinya.
Adapun UEFA European League pertama kali digelar pada 2018 sebagai friendly match atau pertandingan persahabatan. Event ini ketika itu dikenal pula dengan nama FIFA Matchday. Hanya saja, pergelaran ini akhirnya dijadikan kompetisi sehingga memiliki nilai prestisus tersendiri.
Perbedaan UEFA League dan Euro
Pada dasarnya, European League merupakan kompetisi pertengahan saat dua event yang lebih bergengsi diadakan. Keduanya merupakan Euro dan Piala Dunia yang tentunya memiliki nilai gengsi tertinggi. Tidak sedikit penggemar sepakbola Liga Eropa yang menganggap keduanya merupakan event yang sama.
Padahal, perbedaan UEFA Nations League dan Euro begitu mencolok sehingga sebaiknya dipahami dengan baik. Lalu, apa saja perbedaan kedua event yang diadakan di benua Eropa ini?
1. Pembagian Grup
Sebenarnya, seperti apa format kompetisi Euro? Pada dasarnya, Piala Eropa bergengsi ini terdiri dari 24 tim yang kemudian dibagi lagi menjadi 6 grup. Bagi juara grup, runner-up, dan empat tim dengan poin teratas bisa maju ke babak yang disebut knock out.
Sementara itu, kompetisi UEFA Leage memungkinan setiap tim nasional di Eropa ikut serta di ajang satu ini. Keputusan ini dibuat berdasarkan koefisien tim nasional UEFA itu sendiri.
Misalnya, ketika Liga A yang berisi tim-tim terbaik tampil, maka pemenang Liga B di musim berikutnya Liga Eropa bisa naik takhta ke Liga A.
2. Negara Peserta
Perlu diingat bahwa UEFA League diikuti oleh negara anggota organisasi UEFA, tepatnya sebanyak 55 negara. Ketika event hendak dimulai, maka akan dibagi menjadi 4 strata divisi terlebih dahulu. Diantaranya adalah Liga A, B, C, dan D dimana masing-masing liga memiliki gengsi tersendiri.
Sementara itu, pergelaran Euro melibatkan 24 tim terbaik di UEFA (benua Eropa). Pada dasarnya, event ini sangat membantu menentukan tim nasional Eropa teratas. Tentunya, nilai gengsinya lebih tinggi karena setiap kontestan harus mengikuti babak kualifikasi.
3. Waktu Pergelaran
Perbedaan UEFA League dan Euro berikutnya yaitu terletak pada frekuensi dan durasi kompetisi. Euro adalah event bergengsi yang sudah diadakan sejak 1960. Pergelaran satu ini diadakan setiap empat tahun sekali seperti Piala Dunia.
Sementara itu, UEFA League atau European Cup diadakan setiap dua tahun sekali. Adapun turnamen kedua dari event yang dimulai sejak 2018 ini adalah di tahun 2022. Waktu pergelaran Euro sendiri memang lebih ditunggu-tunggu karena lebih bergengsi.
4. Frekuensi Pertandingan
Pada pergelaran Euro, setiap tim wajib memainkan tiga pertandingan di babak grup yang sudah dipilih. Hal ini dilakukan tak lain sebagai babak gugur untuk mencapai final. Sementara itu di UEFA League, terdapat enam pertandingan yang nantinya melaju ke semifinal dan final.
5. Reward dari UEFA
Perbedaan UEFA League dan Euro tentunya terletak pada nominal hadiah yang diberikan UEFA. Sebenarnya, UEFA League tidak berpengaruh signifikan terhadap event sepakbola lainnya. Mengingat pemenang turnamen satu ini pun tetap harus mengikuti kualifikasi Piala Dunia.
Adapun pemegang juara Euro akan mendapatkan julukan “Juara Kontinental Wilayah UEFA” beserta hadiah uang 35 juta Poundsterling. Sementara itu, peraih European Cup mendapatkan reward berupa medali emas dan uang 20 juta Poundsterling.
Hasil Terkini UEFA League 2023
Berbicara tentang perbedaan UEFA League dan Euro, pastinya akan menimbulkan rasa penasaran terhadap hasil terkini UEFA League. Adapun Liga Europa saat ini sudah memasuki babak semifinal dan menorehkan hasil pertandingan yang menegangkan, yaitu sebagai berikut.
1. AS Roma Menang Tipis dari Leverkusen
Head to head AS Roma vs Leverkusen memberikan hasil menang tipis atas tim asuhan Jose Mourinho.
AS Roma memang unggul lebih awal karena menang saat bertanding di kandang sendiri pada leg petama. Giallorosi menang tipis atar Leverkusen dengan skor 1-0 di standion Olimpico. Satu-satunya gol yang dicetak pada 12 Mei 2023 tersebut dilakukan oleh Edoardo Bove (62’).
Ia memanfaatkan bola yang melambung dari tendangan Tammy Abraham yang ditepis penjaga gawang, Hradecky. Jika dicermati dengan baik, laga European Cup satu ini sebenarnya minim peluang. Kedua tim sama-sama terus memberikan serangan, sayangnya kurang sempurna sehingga tendangan banyak meleset.
2. Juventus Ditahan Imbang Sevilla
Lagi-lagi Si Nyonya Tua memberikan performa kurang maksimal sehingga tidak memperoleh kemenangan pada European Cup sekalipun. Sebenarnya, tim asuhan Allegri saat itu cukup bekerja keras, namun banyak tendangan yang kurang akurat.
Laga yang berlangsung sengit tersebut harus membuat fans Juve gigit jari karena ditahan imbang oleh Sevilla dengan skor 1-1. Pertandingan yang diadakan di Allianz Stadium tersebut menguak fakta bahwa Juventus memang awalnya lebih diunggulkan.
Pada akhirnya, semua itu bertolak belakang dengan hasil sebenarnya. Mengingat Sevilla di ajang dua tahunan tersebut tampil sangat baik. Tak heran jika akhirnya Juve merasa frustasi dan harus rela dengan hasil imbang.
3. Skuad Zeki Amdouni Menorehkan Kemenangan atas Fiorentina
Perbedaan UEFA League dan Euro memang terletak pada gengsinya, termasuk pada pertandingan semi final kali ini. Banyak penggemar Fiorentina yang harus menelan pil pahit kekalahan sehingga FC Basel bisa melaju ke babak berikutnya.
Pertandingan yang digelar di Stadio Artemio Franchi tersebut sebenarnya didominasi oleh La Viola. Dominasi Fiorentina begitu terasa di awal pertandingan,hal ini dibuktikan dengan gol Arthur Cabral di menit ke-25.
Sayangnya, FC Basel sedang dinaungi keberintungan karena mencetak gol dua kali di menit ke-71 dan ke-90+3.
4. West Ham Menguasai Pertandingan dan Menang atas AZ Alkmaar
Berlaga di London Stadium, West Ham menyuguhkan tontonan yang menyenangkan dilihat. Bagaimana tidak, permainan berlangsung dengan membuka banyak peluang mencetak gol. Sayangnya, gol semifinal yang ditunggu-tunggu tidak kunjung datang.
Pada akhrinya, AZ Alkmaar bermain dengan pertahanan lebih banyak dan dibuktikan dengan gol pertama di menit ke-41. Pertahanan tim AZ terlihat solid sampai di babak kedua untuk menahan serangan bertubi-tubi dari West Ham.
Hingga akhirnya momen The Hammers pun muncul di menit ke-67 melalui tendangan penalti. Said Benrahma, sang eksekutor menjalankan tugasnya dengan baik sehingga skor sementara menjadi imbang. Setelah penalti, pertandingan benar-benar dikuasai oleh West Ham sehingga AZ tidak berkutik.
Giliran Michail Antonio di babak kedua menunjukkan taringnya karena berhasil menjebol gawang lawan di menit ke-76. Skor tersebut memastikan West Ham unggul dan memenangi laga semifinal ini. Pertandingan yang cukup mendebarkan ini membuat skor akhir 2-1 atas kemenangan West Ham.
Perbedaan UEFA League dan Euro memang tampak mencolok pada nilai gengsi dan frekuensi pertandingan. Kedua laga tersebut memang sangat seru diikuti, terutama bagi pecinta Liga Eropa. Terlebih saat ini European Cup sudah mencapai babak semifinal sehingga pertandingan selanjutnya semakin ditunggu-tunggu.