Pertandingan sepak bola pastinya diiringi oleh ambisi dari setiap pemain untuk menang. Untuk mencapai kemenangan tak jarang para pemain kadang mengandalkan emosi untuk mendapatkannya. Sehingga kemungkinan terjadi pelanggaran semakin besar, seperti pelanggaran kontroversial sepak bola berikut.
Pengalaman dari beberapa pemain sepak bola yang pernah menjadi korban atau pelaku pelanggaran ini pernah menjadi buah bibir di masyarakat, terutama bagi para pecinta sepak bola tanah air.
Pelanggaran Kontroversial Sepak Bola
1. Tendangan Mengarah ke Perut
Pada tahun 2019, Persebaya melawan PSIS dalam lanjutan Liga 1 2019 yang berlangsung di Stadion Gelora Bung Karno.
Ambisi punggawa Persebaya bernama Elia Basna menendang kuat bola ke arah perut Fredyan Wahyu yang merupakan pemain PSIS saat aksi perebutan bola. Untungnya kejadian ini tidak sampai memakan nyawa.
Akibatnya wasit langsung memberikan teguran pelanggaran keras dengan kartu kuning yang didapatkan oleh Elia Basna.
2. Tekel Wahid Hamisi
Pelanggaran ini dilakukan oleh Wahyudi Hamisi yang menyebabkan Robertino Pugliara mengalami patah tulang fibula setelah mendapat tekel darinya. Kejadian ini berlangsung saat klub Persebaya Surabaya melawan klub Borneo FC dalam Liga 1 tahun 2018.
Robertino Pugliara tergabung dalam klub Persebaya Surabaya. Ia merupakan pemain gelandang yang berasal dari Argentina. Robertino terpaksa absen dari beberapa pertandingan selanjutnya karena cedera yang cukup parah.
Robertino harus menjalani perawatan sampai akhir musim liga karena cedera yang ia alami. Akibat kejadian ini Wahyudi Hamisi mendapat kartu kuning dari wasit.
3. Tekel Indra Kahfi terhadap Peter Odemwingie
Pertandingan yang berlangsung antara Madura United berhadapan dengan Bhayangkara FC pada Liga 1 2017 menyebabkan pemain unggulan Madura United, Peter Odemwingie mendapat tekel keras yang diberikan oleh Indra Kahfi.
Indra Kahvi mengarahkan tekel kerasnya kepada Peter Odemwingie dan menyebabkan memar yang menunjukkan bahwa tekel keras tersebut berakibat fatal. Indra Kahfi diberi teguran dengan mendapat kartu kuning dari wasit.
Namun Odemwingie tidak terima dengan konsekuensi yang didapat oleh Indra Kahfi, ia membalas tekel tersebut ke arah paha Indra Kahfi dan langsung mendapat kartu merah dari wasit. Ini tentunya membuat Odemwingie absen untuk pertandingan selanjutnya.
Penilaian wasit terhadap apa yang terjadi di lapangan akan sangat berpengaruh untuk para pemain. Seharusnya wasit bisa lebih bijak dalam mengambil keputusan berdasarkan aturan yang ada. Sehingga tidak ada pemain yang protes dan sampai membalas apa yang didapatkannya.
4. Tekel Boaz Solossa kepada Aaron Evans
Masih pelanggaran yang disebabkan oleh tekel, kali ini dilakukan oleh Boaz Solossa ke Aaron Evans saat pertandingan Liga 1 2019 yang menyatukan Persipura bertemu dengan PSM.
Kronologi kejadian ini bermula saat Evans sedang membuang bola. Kemudian Boaz melakukan pressing dengan menghadang tekelnya yang tanpa sengaja mengarah ke paha Evans yang merupakan bek PSM asal Australia.
Boaz jelas melakukan tekel ke arah paha Evans dan bukan ke arah bola. Untungnya, saat pelanggaran ini terjadi Evans berhasil menghindar dan dapat mengurangi resiko cedera yang parah. Namun, kekesalan Evans memuncak saat Boaz hanya mendapat kartu kuning dari wasit.
5. Tubrukan Ramon Rodrigues dan Choirul Huda
Nasib malang akibat pelanggaran menimpa seorang kiper bernama Choirul Huda saat hendak menjaga gawang. Choirul Huda berbenturan dengan Ramon Rodrigues saat mengamankan bola.
Kejadian ini terjadi sewaktu Huda akan mengamankan bola di pertandingan Persela Lamongan melawan Semen Padang pada tanggal 15 Oktober 2017 yang berlangsung di Stadion Surajaya.
Ia menjerit kesakitan dan terlihat memegang dada dan mulutnya. Pertolongan medis sempat ia dapatkan saat di lapangan. Kemudian Huda dibawa menuju rumah sakit untuk ditangani lebih lanjut.
Namun sayang, nyawa kiper yang merupakan kapten dari Persela Lamongan itu tak dapat tertolong dan meninggal saat di rumah sakit. Pelanggaran kontroversial sepak bola ini sangat mencuri perhatian pada waktu itu karena berakhir dengan hilangnya nyawa pemain.
6. Benturan Eri Irianto dan Samson Noujine Kinga
Satu lagi kejadian tragis yang terjadi di lapangan hijau menimpa Eri Irianto pada ajang Liga Indonesia tahun 1999/2000 di Stadion Tambaksari Surabaya tanggal 3 April 2000. Eri mengalami benturan dengan pemain asing bernama Samson Noujine Kinga. Setelah berbenturan, Eri langsung dilarikan ke rumah sakit.
Eri menjalani pertolongan medis secara intensif di RSUD Dr. Soetomo, Surabaya. Benturan sangat keras yang ia alami membuatnya harus menghembuskan napas terakhirnya.
Kabar duka ini menjadi duka terdalam bagi penggemar Persebaya dan menjadi pelanggaran kontroversial sepak bola pada saat itu. Ini dikarenakan Eri Irianto merupakan pemain yang sering kali menjadi primadona dalam Timnas Indonesia sekitar tahun 1990-an.
7. Benturan Tragis Taufik Ramsyah
Satu lagi pelanggaran kontroversial sepak bola yang baru-baru ini terjadi menimpa seorang kiper bernama Taufik Ramsyah saat membela klubnya Tornado FC melawan Wahana FC. Pertandingan yang berlangsung di Stadion Universitas Riau itu akhirnya memakan nyawa kiper tersebut.
Saat mengamankan bola, ia mengalami benturan keras pada menit ke-40 pertandingan. Ia sempat pingsan di atas lapangan dan mendapat pertolongan medis. Kemudian ia segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan yang intensif.
Selang tiga hari setelah kejadian, Taufik akhirnya menghembuskan napas terakhir pada tanggal 21 Oktober 2021. Ini menjadi kasus tragis lainnya yang juga terjadi di lapangan.
Begitulah beberapa pelanggaran kontroversial sepak bola yang pernah terjadi dalam pertandingan sepak bola Indonesia. Ini bisa menjadi pelajaran bagi atlet-atlet sepak bola dan tentunya Anda yang gemar bermain sepak bola agar lebih berhati-hati saat bermain di lapangan.