Darwin Nunez adalah penyerang yang baru saja dibeli oleh Liverpool, menggantikan posisi Sadio Mane yang hengkang di bursa transfer musim panas ini. Sebelumnya, Nunez bermain untuk Benfica dan telah mengemas 47 gol dan 16 assist dari 84 pertandingan.
Jurgen Klopp ingin meregenerasi lini serang Liverpool dengan mendatangkan pemain-pemain muda bertalenta. Akankah Nunez dapat memenuhi harapan dari pelatih barunya? Mari kita simak analisis pemain muda yang satu ini!
Profil Darwin Nunez
Pemain dengan nama Darwin Gabriel Núñez Ribeiro ini lahir pada 24 Juni 1999 di Artigas, Uruguay. Saat ini Nunez bermain untuk Tim Nasional Uruguay dan klub papan atas Liga Inggris, Liverpool.
Nunez memiliki tinggi 187 cm dengan berat badan sebesar 81 kg, postur yang cukup baik untuk duel dengan tubuh pemain bertahan lawan. Kaki utama yang digunakan dalam bermain bola adalah kaki kanan.
Darwin Nunez diboyong oleh Liverpool dengan harga yang fantastis, yaitu dengan mahar 100 juta euro, atau setara dengan Rp1,5 Triliun. Nominal transfer ini adalah rekor pembelian pemain termahal bagi Liverpool.
Sebelumnya, rekor pembelian termahal dimiliki oleh Virgil Van Dijk dengan harga 84,65 juta euro. Meski begitu, gaji Darwin Nunez terbilang cukup murah, yaitu sebesar Rp1,7 miliar per pekan.
Analisis
Posisi Darwin Nunez umumnya adalah sebagai penyerang tengah. Selain itu, ia juga nyaman untuk bermain sebagai second-striker atau melebar ke kiri sebagai sayap kiri.
Posisi Nunez tergantung dari formasi tim. Ia bisa menjadi sayap kiri ketika bermain dengan formasi 3-4-3 dan tetap dapat mencetak banyak gol. Dari 5 pertandingan sebagai sayap kiri di musim lalu, Darwin dapat mencetak 10 gol. Akan tetapi, ia paling nyaman untuk berada di posisi nomor 9.
Penyelesaiannya adalah hal terbaik yang dimiliki oleh penyerang 23 tahun ini. Dalam 28 laga bersama Benfica di Liga Portugal musim lalu, Nunez dapat mencetak 26 gol dengan nilai gol yang diharapkan (xG) yaitu sebesar 15,73. Data ini menunjukkan bahwa ia sangat mahir dalam memanfaatkan peluang.
1. Kekuatan Fisik
Dengan tubuhnya yang besar, Nunez kerap kali menyusahkan bek tengah lawan. Meskipun ia dapat berlari dan menembak bola, namun keuntungan postur tubuhnya lebih efektif jika digunakan untuk berduel dengan bek tengah, kemudian mencetak gol.
Meskipun Nunez bertubuh besar, namun ia juga memiliki kecepatan dan kelincahan yang baik. Selain itu, ia memiliki gerakan yang baik dan cerdas dalam menempatkan posisi. Nunez adalah ancaman jika berada dekat dengan gawang.
Komplit sekali, bukan? Hal tersebut membuat Darwin sangat efektif jika menerima umpan terobosan ke lini pertahanan lawan. Nunez juga sangat baik dalam duel udara. Ia mampu berlari menuju kotak penalti dengan perhitungan waktu yang pas dan dapat melintasi lawannya dengan baik.
2. Naluri
Ia selalu waspada di depan gawang untuk mengantisipasi bola yang ditendang tidak masuk ke gawang. Insting dan reaksi cepatnya sering membuat Nunez merespon lebih cepat daripada pemain bertahan terhadap defleksi, bola lepas dan bola tembus di ruang tengah yang sempit dekat dengan gawang.
Meskipun ia memiliki kekuatan fisik untuk menghadapi sebagian besar bek tengah, Nunez tetap mempertahankan ketenangan ketika berada di depan gawang. Hal ini juga berlaku saat ia mengeksekusi penalti. Di musim lalu, Nunez mencetak 6 gol dari titik putih bersama Benfica.
3. Kelemahan
Nunez memang bagus dalam hal mencetak gol, namun tidak dalam hal bangun serangan. Hal yang perlu untuk ditingkatkan di dalam permainan Darwin Nunez adalah link play-nya.
Dia dapat menciptakan peluang gol untuk rekan setimnya dalam serangan. Akan tetapi, sentuhannya ‘kadang bagus kadang buruk’ dalam proses membangun serangan, begitu pun juga pengambilan keputusannya. Umpannya memiliki akurasi yang buruk dalam hal ini.
Nunez tidak memiliki ketenangan dan koordinasi yang baik dalam membangun serangan. Hal tersebut membuat proses pembangunan serangan menjadi lambat atau rusak seluruhnya ketika rekan setimnya bertransisi melalui Nunez.
Itulah analisis dari Darwin Nunez. Nunez baru sekali bermain di performa terbaiknya, yaitu musim lalu. Apakah dengan pengalaman dan analisis ini bisa memastikan ia bermain bagus untuk Liverpool? Kita lihat bersama di musim 2022/2023 yang akan datang!